Teman-teman semua, mari kita renungkan sejenak tentang hal-hal yang tanpa kita sadari telah terlewati. Semoga dengan tulisan ini kita menjadi lebih bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin, yang tentunya dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif.
Kalau kemarin kita bicara "waktu adalah uang", maka hari ini kita bicara "waktu adalah nafas". Waktu adalah nafas yang setelah terlewatkan tak akan bisa kembali lagi. Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.Digulung hari demi hari...bulan...dan tahun tanpa terasa nafas kita terus berjalan seiring jalannya waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian. Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan kuburlah yang semakin kita dekati. Satu hari berlalu, itu artinya satu hari pula berkurang umur kita. Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita. Kematian adalah hak Allah SWT yang pasti tidak dapat di nego dengan apapun, dan kita semua sedang menunggu giliran-Nya, Allah SWT menunjukan salah satu kekuasaan-Nya yang menjadi hak mutlak bagi-Nya untuk memanggil siapa yang dikehendaki-Nya, hanya saja caranya yg berbeda. Kenapa, kapan, di mana itu semua hanya "Dia" (TUHANku) yang tahu. Oleh karena itu, jika hari berlalu tetapi tiada KEBAIKAN dan KEBAJIKAN yang kita lakukan, maka akan keringlah batin kita. Jangan tertipu dengan usia muda karena SYARAT untuk mati tidaklah harus tua. Jangan terperdaya dengan badan yang sehat karena SYARAT untuk mati tidak pula harus sakit. Teruslah berbuat baik! berkata baik! Kritiai semua yang tidak baik pada diri kita! Walau tak banyak orang yang mengenali kita. Kebaikan dan kebajikan yang kita lakukan yang akan menuntun kita pada kebahagiaan dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan. Jadilah seperti AKAR yang tak terlihat, TETAPI tetap berfungsi menyokong kehidupan. Jadilah seperti JANTUNG yang tak terlihat, TETAPI terus berdenyut setiap saat tanpa henti. Hingga membuat kita TERUS HIDUP sampai di batas waktunya untuk berhenti.
Demikian tulisan saya kali ini, semoga dapat menuntun kita agar menjadi manusia yang lebih baik meski tak sempurna:)
Kalau kemarin kita bicara "waktu adalah uang", maka hari ini kita bicara "waktu adalah nafas". Waktu adalah nafas yang setelah terlewatkan tak akan bisa kembali lagi. Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.Digulung hari demi hari...bulan...dan tahun tanpa terasa nafas kita terus berjalan seiring jalannya waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian. Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan kuburlah yang semakin kita dekati. Satu hari berlalu, itu artinya satu hari pula berkurang umur kita. Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita. Kematian adalah hak Allah SWT yang pasti tidak dapat di nego dengan apapun, dan kita semua sedang menunggu giliran-Nya, Allah SWT menunjukan salah satu kekuasaan-Nya yang menjadi hak mutlak bagi-Nya untuk memanggil siapa yang dikehendaki-Nya, hanya saja caranya yg berbeda. Kenapa, kapan, di mana itu semua hanya "Dia" (TUHANku) yang tahu. Oleh karena itu, jika hari berlalu tetapi tiada KEBAIKAN dan KEBAJIKAN yang kita lakukan, maka akan keringlah batin kita. Jangan tertipu dengan usia muda karena SYARAT untuk mati tidaklah harus tua. Jangan terperdaya dengan badan yang sehat karena SYARAT untuk mati tidak pula harus sakit. Teruslah berbuat baik! berkata baik! Kritiai semua yang tidak baik pada diri kita! Walau tak banyak orang yang mengenali kita. Kebaikan dan kebajikan yang kita lakukan yang akan menuntun kita pada kebahagiaan dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan. Jadilah seperti AKAR yang tak terlihat, TETAPI tetap berfungsi menyokong kehidupan. Jadilah seperti JANTUNG yang tak terlihat, TETAPI terus berdenyut setiap saat tanpa henti. Hingga membuat kita TERUS HIDUP sampai di batas waktunya untuk berhenti.
Demikian tulisan saya kali ini, semoga dapat menuntun kita agar menjadi manusia yang lebih baik meski tak sempurna:)
Comments
Post a Comment